MENENTUKAN HARI BAIK UNTUK HAJAT
Hajat merupakan suatu aktifitas dan kebiasaan setiap
keluarga yang bahkan sudah menjadi budaya di Indonesia. Dalam melaksanakan
hajat seringkali kita kesulitan menentukan saat pelaksanaannya. Kesulitan
disini adalah dimana setiap orang selalu berupaya mencari hari yang baik untuk
penyelenggaraan hajat tersebut.
Jika anda seseorang kebetulan keturunan dari
keluarga yang berasal dari Jawa maka sudah barang tentu mengenal adanya kitab primbon dan
bahkan seringkali kitab primbon dijadikan landasan untuk menentukan hari baik untuk
menyelenggarakan hajat tersebut.
Tidaklah salah jika anda bukan keturunan dari Jawa
tetapi masih mempercayai kitab primbon sebagai landasan penentuan hari baik untuk
menyelenggarakan hajat. Hal ini karena kitab primbon adalah merupakan kekayaan budaya
yang dimiliki oleh bangsa ini dan berarti pula dimiliki oleh seluruh masyarakat
Indonesia.
Juga tidaklah salah apabila menjadikan kitab primbon
sebagai landasan anda dalam menentukan hari baik untuk penyelenggaraan hajat
anda. Hal ini karena leluhur kita secara turun temurun telah menggunakan bahkan
mempercayai kitab primbon.
Hajat tidaklah hanya sebuah resepsi pernikahan atau
acara lainnya, melainkan perpindahan rumah, bepergian jauh serta membangun
rumah juga dikategorikan sebagai hajat. Dan maka dari itulah setiap akan
melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut, leluhur kita dan saat inipun kadang
orang tua kita menjadikan kitab primbon sebagai landasan untuk mencari hari yang baik
dan tepat untuk menyelenggarakannya.
Sesungguhnya isi kitab primbon hanyalah sebuah panduan
penghitungan dimana angka-angka yang dihitung didapat dari neptu angka hari dan
neptu pasaran. Hasil penghitungan nantinya akan disesuaikan dengan tabel yang berisi makna baik atau buruk. Ada beberapa tabel di dalam kitab primbon sesuai dengan kebutuhan hajat anda.
Ada pula didalamnya tentang meramal nasib seseorang berdasarkan penjumlahan neptu hari kelahiran dan juga cocok atau tidaknya pasangan calon mempelai untuk membangun dan mengarungi bahtera rumah tangganya.
Di titik inilah keberadaan kitab primbon kadangkala menjadi perdebatan diantara kita karena tentu tidak sejalan dengan syariat agama Islam. Akan tetapi mari kita coba mengambil benang merah dari perbedaan tersebut dimana hal-hal yang dijelaskan dalam kitab primbon kita jadikan nasehat atau petuah yang harus kita perhatikan jika memang hasil penghitungannya berimplikasi negatif.
Berikut neptu hari dan neptu pasaran yang perlu anda ketahui:
Neptu atau angka Hari :
Minggu atau Akad memiliki angka 5
Senin atau Senen memiliki angka 4
Selasa atau Selasa memiliki angka 3
Rabu atau Rebo memiliki angka 7
Kamis atau Kemis memiliki angka 8
Jumat atau Jemuah memiliki angka 6
Sabtu atau Setu memiliki angka 9
Neptu atau angka Pasaran
Kliwon memiliki angka 8
Legi memiliki angka 5
Pahing memiliki angka 9
Pon memiliki angka 7
Wage memiliki angka 4
Setelah mengetahui jumlah neptu hari kelahiran, maka anda akan
diperlihatkan beberapa table sesuai dengan kebutuhan atau hajat yang akan anda
selenggarakan.
Perlu anda ketahui bahwa sesungguhnya yang paling baik dalam menentukan sebuah
penyelenggaraan hajat seperti resepsi pernikahan adalah hari Sabtu atau Minggu di awal bulan.
Kenapa demikian?
Karena hari Sabtu atau hari Minggu adalah hari libur dan
awal bulan adalah dimana setiap orang baru gajian, alhasil mereka akan datang
ke resepsi tidak dengan tangan kosong.
Tak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar orang yang
menyelenggarakan hajat resepsi pernikahan sangat berharap memperoleh berkah
rezeki dari para tamu yang diundang sebagai pengganti modal untuk melaksanakan
hajat dan apabila masih ada kelebihannya dapat digunakan oleh kedua mempelai
untuk memulai menata dan manghiasi bahtera rumah tangganya.
Demikian sekilas cara mencari hari baik untuk
menyelenggarakan hajat.
MENCARI HARI BAIK UNTUK HAJATAN
Reviewed by Unknown
on
09.54.00
Rating: